Perkembangan tubuh remaja
A. Perkembangan Jasmani
Sejak lahir, jasmani seseorang terus tumbuh berkembang, baik dalam bentuk
badan dan ukuran-ukuran badannya, maupun dalam daya kerjanya. Pertumbuhan
dan perkembangan ini berjalan terus sampai seseorang menjadi dewasa, ialah pada
umur sekitar 25 tahun. Akan tetapi perkembangan jiwa seseorang, di antaranya
perkembangan kecerdasan seseorang, tidak berhenti Dalam umur 25 tahun. Sebab
perkembangan jiwa atau kecerdasan seseorang mungkin masih dapat berlangsung
terus sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Pertumbuhan jasmani dan pertumbuhan kecerdasan seseorang dipengaruhi oleh
beberapa faktor atau keadaan, seperti berikut ini.
1. Faktor Keturunan
Artinya bila orang tuanya besar-besar, mungkin sekali anak-anaknya juga besarbesar. Kalau orang tuanya tinggi, anaknya juga tinggi. Kalau orang tuanya pandai,
anaknya juga cerdas. Walaupun menurut hukum keturunan (hukum genetika, tidak
selalu dapat demikian halnya).
2. Faktor Pembawaan
Artinya, perkembangan seseorang sudah ditentukan pula oleh keadaannya selama
di dalam kandungan. Misalnya ada anak-anak yang lahir dengan kelainan-kelainan
pada bagian tubuhnya, seperti busung kepala atau hydrocephalus, bibir sumbing,
langit-langit yang terbelah, perkembangan jaringan otak yang tidak sempurna, dan
macam-macam cacat jasmani lainnya.
3. Faktor Luar
Faktor luar ini penting sekali diperhatikan. Sebab kalau sebagai akibat faktor
keturunan dan faktor pembawaan manusia tidak dapat berbuat banyak, maka
manusia pada hakekatnya dapat mengendalikan faktor luar yang sangat berpengaruh
bagi perkembangan jasmaninya.
Faktor luar yang perlu mendapatkan perhatian adalah sebagai berikut:
a. Keadaan gizi
Kualitas gizi manusia sejak di dalam kandungan, dan pada masa-masa
pertumbuhan selanjutnya mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
perkembangan jasmani dan kecerdasan. Para ahli berpendapat bahwa kekurangan
protein atau zat putih telur pada waktu anak-anak dapat memengaruhi pertumbuhan
kecerdasan.
b. Gangguan kesehatan
Anak-anak yang sering sakit sudah barang tentu akan terganggu pula
pertumbuhan badannya. Lebih-lebih penyakit yang menahun.
c. Rangsangan
Dengan latihan-latihan jasmani atau berolahraga jasmani akan dirangsang untuk
tumbuh menjadi lebih kuat dan sehat. Orang-orang yang kurang gerak jasmaninya
akan menjadi lemah dan tidak tahan menghadapi serangan berbagai penyakit.
Tabel 1: Hubungan antara umur, berat badan, dan tinggi badan
mani, Olahraga, dan Kesehatan
B. Pertumbuhan, Perkembangan, Kebutuhan serta
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Anak Usia
Sekolah
Pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah dipengaruhi oleh
(interaction) dan keputusan-keputusan yang diambilnya setiap saat, sehingga
merupakan suatu proses yang dinamis. Ada beberapa tahap (stadium) tertentu di
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan ini, tetapi setiap orang tumbuh dan
berkembang dipengaruhi oleh faktor-faktor keturunan, lingkungan dan pengalamanpengalaman pribadi.
Berikut ini akan diuraikan beberapa sifat-sifat dari pertumbuhan dan
perkembangan anak usia sekolah dengan menunjukkan kebutuhan kesehatan siswa
sehingga dapat dibuat bimbingan, pendidikan dan pelajaran-pelajaran yang akan
diberikan pada anak usia tertentu.
Umur 6-14 Tahun:
1. Perkembangan jasmani
a. Perkembangan jasmani relatif lambat dibandingkan dengan
perkembangan pada usia sebelumnya.
b. Adanya pertumbuhan bola mata, sehingga ada kemungkinan terjadinya
gangguan penglihatan pada masa ini.
c. Kerangka tulang belakang serta ligament masih lemah, sehingga perlu
dijaga sikap duduk dan berdiri yang baik.
d. Masa pubertas yang terjadi pada akhir masa ditandai dengan adanya
pertumbuhan badan yang sangat cepat.
e. Telah tampak tenda-tanda permulaan masa adolesensia (masa remaja),
pada anak laki-laki suara membesar, pada anak perempuan
membesarnya buah dada serta haid pertama.
f. Perkembangan jasmani sangat dipengaruhi oleh lingkungan mental dan
sosial.
2. Perkembangan jiwa, emosi, sosial dan intelek
a. Mulai belajar menghitung, membaca dan menulis, sudah mulai
mengadakan konsepsi, simbolisasi dan belajar mengadakan
komunikasi.
b. Dimulai suatu perkembangan ”kepribadian sosial” dan mulai menyadari
konsep-konsep hidup, (concience, moralitas dan norma kehidupan).
c. Pada masa pubertas (12-14), energi meluap-luap, avonturisme dan
hubungan dengan orang lain masih canggung.
d. Nilai religi (agama), etik dan estitik belum mendalam.
3. Kebutuhan (Requirements)
a. Jumlah makanan yang cukup serta mempunyai nilai gizi yang tinggi.
b. Latihan-latihan jasmani dan istirahat yang cukup serta teratur.
c. Tindakan-tindakan pencegahan penyakit.
d. Di dalam dan di luar lingkungan keluarga (sekolah, kepramukaan dan
sebagainya), perlu diberi kesempatan untuk dapat memperkembangkan
kepribadiannya yang meliputi segi sosial dan moral.
4. Faktor-faktor yang memengaruhi
a. Masalah gizi yang antara lain disebabkan oleh faktor emosionil.
b. Penyakit.
c. Masalah gigi berupa antara lain malloclussion, crowding.
d. Kontak lingkungan lebih luas sehingga dapat menimbulkan konflikkonflik karena perubahan-perubahan yang dialaminya.
Komentar
Posting Komentar