Akidah akhlak
Niat yang yang ikhlas karena mencari ridha Allah semata
Dalam membaca Al-Qur'an setiap muslim hendaknya mengikhlaskan niat untuk
Allah semata, karena membaca Al-Qur’an termasuk ibadah. Sebagaimana sabda
Rasulullah sebagai berikut :
Artinya: "Sesungguhnya seluruh amalan itu tergantung pada niatnya. "(HR.
Bukhari-Muslim)
b. Khusyuk, Tenang, dan Sopan.
Dalam membaca Al-Quran hendaknya menghadirkan hati (konsentrasi) ketika
membaca, khusyuk, tenang, dan sopan, berusaha terpengaruh (terkesan) dengan
yang sedang dibaca, dengan memahami (menghayati) atau memikirkan
(tafakur/tadabur) sebagaimana tujuan utama dalam tilawah. Sebagaimana firman
Allah:
Artinya: "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran ?" (QS. An-Nisa'[4]: 82 dan QS. Muhammad [47]: 24)
c. Di Tempat yang Suci.
Tilawah Al-Qur'an hendaklah di tempat yang suci terutama di masjid sebagai
upaya memakmurkan masjid. Dilarang membaca di WC atau tempat-tempat yang
tidak pantas untuk membaca Al-Qur'an yang suci.
d. Membaca Doa Isti'azah.
Ketika hendak membaca Al-Qur'an hendaknya seorang muslim membaca doa
isti'adzah (berlindung kepada Allah Swt. dari godaan setan).
Artinya: "Apabila kamu membaca Al-Qur'an hendaklah kamu meminta
perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. (Q S. An-Nahl [16] : 98)
e. Membaguskan Suara.
Dalam membaca Al Quran seorang muslim hendaknya membaguskan suara
namun tidak ghuluw(melewati batas), riya' (agar dilihat orang), sum’ah (agar
didengar orang) atau ujub (mengagumi diri sendiri). Hadis nabi sebagai berikut :
Artinya: "Perindahlah bacaan Al-Quran dengan suara kalian. "(HR. Ahmad, Ibnu
Majah, Nasa'i, dan Hakim mensahihkan)
Tetapi dilarang mengeraskan suara bacaan Al-Quran di masjid yang di dalamnya
terdapat kaum muslimin yang sedang melaksanakan shalat, hal ini dijelaskan
Imam Malik dalam kitabnya Al-Muwatha'.
f. Membaca dengan Pelan
Jika khawatir terjadi riya' (agar dilihat orang), sum'ah (agar didengar orang) atau
mengganggu ketenangan dalam masjid, maka seorang muslim hendaknya
membaca Al- Qur'an dengan sirri atau pelan.
g. Membaca dengan Tartil
Jika membaca Al-Quran, hendaknya dibaca dengan tartil.
Artinya:"Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan." (QS.Al Muzzammil [73]: 4)
Ali bin Abi Thalib menjelaskan makna tartil dalam ayat tersebut adalah
mentajwidkan huruf-hurufnya dengan mengetahui tempat-tempat berhentinya
(Syarh Mandhumah Al-Jazariyah halaman 13).
Maka seyogyanya bersabar dalam membaca Al-Qur'an, jangan terburu-buru ingin
selesai (khatam) atau terburu nafsu ingin segera menguasai (memahami) AlQur'an sehingga lalai memperhatikan kaidah-kaidah dalam tilawah.
a. Tilawah lafdzihi, yaitu membaca Al-Quran dari segi lafal-lafalnya, tahapan ini
mestidilalui bagi pemula (orang yang baru mengenal Islam) atau pun anak-anak,
yaitu mengenal atau mengetahui makharijul huruf (tempat keluarnya bunyi huruf
dari lisan), sifat-sifat huruf Al-Quran serta mempelajari hukum-hukum ilmu
tajwid yang semuanya berguna agar bacaan/ tilawah yang dilakukan menjadi
bagus.
b. Tilawah hukmihi, yaitu membaca Al-Quran dari segi hukum-hukumnya, yaitu
menelaah kandungan Al-Quran itu sendiri dengan mempercayai kabar-kabarnya,
mengikuti hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh Allah, dengan cara
menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangan yang telah
disebut di dalam Al-Qur'an.
Hikmah membaca Alquran
Bacalah al Qur'an maka ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafaat bagi yang membacanya.” (HR. Bagi sebagian orang, kiamat akan menjadi hari yang sangat menakutkan, namun bagi orang-orang yang rajin membaca Al-Qur'an, bacaannya tersebut akan datang menolongnya dalam bentuk syafaat.
B. Berdoa
Pengertian Berdo'a
Menurut bahasa berdo'a berarti memanggil, meminta tolong, atau mohon sesuatu.
Sedangkan do'a menurut syariat Islam adalah memohon sesuatu atau
memohonperlindungan kepada Allah Swt. dengan merendahkan diri dan tunduk
kepada-Nya.
Tata cara berdo'a
Berikut adalah adab berdo'a.
a. Dimulai dengan pujian terhadap Allah Swt. dan shalawat kepada Nabi
Muhammad Saw.
b. Dilakukan dengan serius sambil mengangkat kedua tangan.
c. Membaca do'a hendaknya khusyuk dan dengan suara pelan.
d. Mengulang-ulang do'a, dengan merasa tidak pernah putus asa, kalau do'a itu
belum dikabulkan.
e. Dilakukan dalam keadaan suci.
f. Memahami makana dari do'a yang di baca
Hikmah berdoa
Doa adalah tonggak spiritual yang memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT, membawa harapan, ketenangan, dan rahmat dalam hidup kita
Komentar
Posting Komentar