PAI
Ibadah dengan disiplin dan penuh harap kepada Allah SWT serta peduli terhadap sesama melalui shalat gerhana, istiska, dan jenazah.
1. Pengertian, ketentuan dan tatacara pelaksanaan
A. Salat Gerhana
Salat gerhana dalam fikih Islam dikenal dengan istilah salat Kusufain yang berarti salat dua gerhana atau salat yang dilakukan pada saat terjadi gerhana matahari maupun bulan.
Tatacara pelaksanaan:
1) Niat Pada dasarnya niat wajib dilakukan di dalam hati bersamaan dengan takbiratulihram
2) Takbiratulihram, yakni membaca takbir sambil mengangkat tangan
3) Membaca surah al-Fatihah
Bacaan surah al-Fatihah, dilanjutkan dengan bacaan ayat atau surah alQur’an. Bacaan al-Fatihah dan ayat/surah dalam al-Qur’an itu dibaca dengan nyaring, baik dalam salat kusuf maupun khusuf.
4) Ruku’
5) Berdiri dari ruku’ dilanjutkan membaca surah al-Fatihah, dianjurkan dilanjutkan membaca ayat/surah dalam al-Qur’an
6) Ruku’ kedua
7) I’tidal
8) Sujud dua kali
9) Berdiri untuk rakaat kedua dengan tatacara yang sama pada rakaat pertama.
10) Diakhiri dengan salam
11) Setelah salat selesai, disunnahkan adanya seorang khatib yang membaca khutbah terkait gerhana.
B. Shalat istiska
Istilah Istiska berasal dari kata dalam bahasa Arab, yaitu al-Istisqa yang berarti meminta hujan, yang disebabkan hujan tidak pernah turun atau musim kemarau.
Berikut ini adalah tata cara pelaksanaan salat sunah Istiska:
1) Setelah jamaah sampai di lapangan, Imam salat menyeru jamaah untuk memulai salat. Biasanya imam menyeru dengan bacaan al-ṣṣalātu jāmi’ah.
2) Imam mengimami salat dua rekaat seperti biasa sesuai dengan rukun dan sunah salat pada umumnya.
3) Setelah salat selesai dilanjutkan dengan khutbah. Khutbah salat Istiska di sunahkan dimulai dengan bacaan istigfar, yakni sembilan kali pada khutbah pertama dan tujuh kali pada khutbah kedua. Khutbah dilanjutkan dengan puji-pujian kepada Allah, syahadat, salawat, nasehat khususnya ajakan agar bertaubat, kemudian berdoa meminta hujan diturunkan
C. Shalat jenazah
Salat jenazah merupakan satu jenis salat untuk jenazah muslim. Salat jenazah adalah satu di antara empat kewajiban seorang muslim atas muslim lain yang meninggal dunia.
1) Niat
Seperti umumnya niat salat, pada dasarnya niat wajib dilakukan di dalam hati bersamaan dengan takbiratulihram
2) Berdiri
Salat jenazah wajib dilaksanakan dengan berdiri sebagaimana ketentuan dalam salat fardu, kecuali ada halangan yang menyebabkan tidak bisa berdiri. Jika jenazahnya laki-laki maka posisi berdiri (jika dilakukan sendiri atau menjadi imam) sejajar dengan kepala jenazah. Sementara jika posisi jenazahnya perempuan, maka posisi berdiri berada di bagian tengah jenazah.
3) Takbir empat kali
Takbiratulihram termasuk dalam hitungan empat takbir itu. Pendapat yang masyhur berpandangan bahwa empat kali takbir itu diiringi dengan mengangkat tangan pada setiap kali takbir. Meskipun demikian ada sebagian pendapat yang berpandangan bahwa mengangkat tangan hanya dilakukan pada waktu takbiratulihram saja.
4) Membaca surah al-Fatihah setelah takbirratulihram
5) Membaca salawat atas Nabi Muhammad saw. setelah takbir kedua
6) Mendoakan jenazah setelah takbir ketiga
7) Membaca doa setelah takbir keempat
8) Diakhiri dengan salam
Komentar
Posting Komentar